Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan S.I.K., M.H mengatakan bahwa Kepolisian Daerah Jawa Barat melalui jajaran Polres Cirebon Kota melaksanakan kegiatan silaturahmi yang bertujuan penting dalam upaya deradikalisasi dan penguatan komitmen kebangsaan. Pada hari Minggu, 26 Oktober 2025, bertempat di NIRI Cafe Dine and Else, Kota Cirebon, kepolisian menggelar pertemuan dengan Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Sdr. Rahman Surahman. Kegiatan ini secara spesifik mengusung tema “MERAWAT DEMOKRASI, MEMPERERAT PERSATUAN DAN MENJAGA KONDUSIFITAS, TOLERANSI BERAGAMA DAN IDIOLOGI PANCASILA DEMI KEUTUHAN NKRI YANG TERBEBAS DARI FAHAM RADIKALISME,” mencerminkan fokus untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bebas dari paham ekstremisme.
Silaturahmi humanis ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan penting dari aparat keamanan dan para mantan narapidana terorisme (napiter). Dari pihak kepolisian, hadir antara lain Kompol Satori (Kanit Idensos 88 AT Polri), Akp Iwan (Kanit IV Sat Intelkan Polresta Cirebon), serta Iptu Indra Setya Gunawan, S.IP. (Kanit IV Sat Intelkam Polres Cirebon Kota merangkap Panit 1 Subdit Kamneg Ditintelkam Polda Jabar). Sementara itu, kelompok yang disasar adalah mantan napiter JAD, termasuk Rahman Surahman, Sahrodi, Lutfi Rizki Ramadhan, dan Wahyono, yang memiliki rekam jejak keterlibatan sebagai panitia atau agen hijrah ke Basis Daulah Islamiyah Asia Tenggara di Filipina.
Dalam momen silaturahmi yang sarat makna ini, kepolisian juga menunjukkan kepedulian melalui pendekatan kesejahteraan. Mewakili Ditintelkam Polda Jabar, Iptu Indra Setya Gunawan, S.IP., secara simbolis menyerahkan bantuan sosial berupa sembako dan uang santunan kepada perwakilan mantan napiter, Rahman Surahman. Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan terpadu yang tidak hanya berfokus pada ideologi, tetapi juga pada reintegrasi sosial dan ekonomi para mantan narapidana terorisme ke tengah masyarakat.
Puncak dari kegiatan ini adalah penegasan komitmen kebangsaan yang diikrarkan oleh para mantan napiter. Rahman Surahman, sebagai pimpinan kelompok, membuat pernyataan resmi di atas meterai yang menyatakan kesetiaan penuh kepada NKRI. Pernyataan tersebut menandai pengakuan dan keyakinan mereka terhadap ideologi Pancasila serta kesediaan untuk secara total meninggalkan paham radikalisme sebelumnya.
“Langkah strategis Polda Jabar ini merupakan model keberhasilan dalam program deradikalisasi berbasis komunitas. Dengan melibatkan unsur kepolisian secara langsung dan mengedepankan pendekatan humanis serta kesejahteraan, diharapkan para mantan napiter ini dapat sepenuhnya menjadi warga negara yang produktif dan turut serta dalam menjaga kondusivitas, persatuan, dan keutuhan NKRI, sebagaimana tema yang diusung dalam pertemuan damai tersebut.”tutup Kombes Hendra.