Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Barat, Ny. Diana Rudi Setiawan, melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II Sukamiskin, Kota Bandung, Kamis (20/11/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi rombongan Djeng Pesat Gatra (PG) ‘93 untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial sekaligus meninjau program pemberdayaan perempuan di lingkungan lapas.
Kegiatan diawali dengan penyerahan bantuan sosial berupa 100 paket bahan pokok dan perlengkapan dasar untuk warga binaan. Menurut Ny. Diana, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Bhayangkari kepada para perempuan yang sedang menjalani proses pembinaan.
“Bantuan yang diberikan mungkin tidak besar, tetapi kami berharap dapat menjadi pengingat bahwa setiap perempuan berhak merasakan kepedulian, kehangatan, dan perhatian dari sesama,” ujarnya.
Ia menegaskan, kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan upaya nyata Bhayangkari dalam memberikan dukungan moral dan psikososial bagi warga binaan. Melalui rangkaian pelatihan serta pembinaan kreatif yang tersedia di lapas, ia berharap para perempuan yang sedang menjalani masa hukuman tetap memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri.
“Sesuai dengan tema kegiatan hari ini, yaitu mewujudkan harapan baru dan pemberdayaan diri, kami ingin memastikan bahwa setiap perempuan memiliki peluang untuk memiliki masa depan yang lebih baik,” kata Ny. Diana. Ia menambahkan, pemberdayaan perempuan menjadi salah satu fokus yang terus diperjuangkan Bhayangkari.
Ny. Diana juga menilai bahwa pembinaan yang diberikan di Lapas Wanita Sukamiskin merupakan wujud komitmen pemerintah dan pengelola lapas dalam memberi ruang bagi warga binaan untuk berkembang. Menurut dia, ketika diberi kesempatan dan dukungan, warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat.
“Harapannya, setelah bebas nanti, warga binaan mampu menciptakan perubahan positif, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan sekitar,” tambahnya.
Usai menyerahkan bantuan, Ny. Diana dan rombongan meninjau sejumlah ruang pelatihan dan kegiatan warga binaan. Mereka mengunjungi pos kerja perca-sulam-rajut, pos kerja bakery, salon, hingga ruang seni lukis. Di setiap titik, rombongan melihat langsung proses kreatif yang dilakukan warga binaan.
Beragam hasil karya, mulai dari tas, taplak meja, sarung bantal, hingga produk UMKM lain dipamerkan kepada rombongan. Ny. Diana terlihat beberapa kali memberikan pujian atas kerapian dan kreativitas produk yang dihasilkan warga binaan. Menurutnya, keterampilan seperti ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka setelah kembali ke masyarakat.
Tidak hanya melihat produk kerajinan, rombongan turut mencicipi sejumlah makanan hasil pelatihan tata boga. Salah satu yang menarik perhatian adalah kue tape buatan PD (28), warga binaan kasus narkoba yang telah mengikuti pelatihan tata boga selama empat bulan terakhir.
Kue tape tersebut bahkan diborong oleh Ny. Diana sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras PD. Menurut pengakuan PD, ia kini mampu memproduksi 50 hingga 150 kue tape per hari sebagai bagian dari kegiatan pembinaan.
“Merasa senang dan bangga, ternyata baru beberapa bulan belajar sudah dipuji enak dan mendapat banyak ilmu,” ujar PD yang tampak terharu saat mendengar penilaian tersebut.
PD mengungkapkan bahwa ia berencana membuka usaha kue setelah bebas. Saat ini, ia bahkan sudah mulai menjual produknya secara daring melalui media sosial.
“Rencananya nanti mau buat usaha toko kue biar bisa hidup lebih baik. Sekarang juga sudah bantu usaha mama, King Mozarella, yang sudah ada di TikTok dan Grab,” katanya.
Melalui kunjungan ini, Ny. Diana berharap motivasi dan semangat warga binaan terus tumbuh. Ia menegaskan bahwa setiap perempuan memiliki potensi yang layak dihargai serta kesempatan untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik.