Bandung – Polresta Bandung menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait kesiapan pengamanan pertandingan AFC Champions League Two (ACL2) antara Persib Bandung melawan Zhejiang FC dari China. Rakor tersebut diadakan di Ruang Rapat Besar, lantai 2 Polresta Bandung. Senin, 2 Desember 2024.
Rakor dipimpin langsung oleh Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo serta dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan panitia pelaksana, tim pengamanan, dan instansi pendukung lainnya.
Kusworo menyampaikan bahwa pertandingan akan berlangsung pada Kamis, 5 Desember 2024, pukul 19.00 WIB, di Stadion Si Jalak Harupat dengan estimasi kehadiran sekitar 1.500 penonton.
“Semua instansi terkait diminta memahami perannya untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara, mengingat pentingnya pertandingan ini dalam kancah sepak bola internasional,” ujar Kusworo.
Pada Rakor tersebut, Polresta Bandung juga memaparkan sejumlah potensi kerawanan yang harus diantisipasi, diantaranya adalah potensi kericuhan akibat keputusan wasit atau perkelahian antarsuporter.
“Kemudian penonton yang membawa barang berbahaya seperti flare, miras, atau senjata tajam,” tuturnya.
Dalam segi pengamanan, Polresta Bandung akan melakukan pengamanan terbuka dan tertutup, dengan pembagian zona di dalam dan luar stadion.
“Untuk sterilisasi oleh tim khusus, termasuk di area VIP, ruang wasit, dan ruang pemain,” ujarnya.
“Melakukan pemeriksaan berlapis terhadap penonton, mulai dari kendaraan, parkir, hingga pemeriksaan tubuh sebelum memasuki stadion,” sambungnya.
Selain itu, Kapolresta Bandung menegaskan beberapa poin penting dalan laga Persib Bandung melawan Zhejiang FC, yakni Stadion Si Jalak Harupat harus steril pada H-1 pertandingan.
Kemudian, panitia pelaksana diinstruksikan untuk menyampaikan aturan secara masif melalui media sosial dan spanduk.
“Lalu harus ada koordinasi dengan suporter tim tamu untuk memastikan keamanan bersama,” tuturnya.
“Satpol PP diminta menghimbau pedagang agar tidak berjualan di sekitar stadion dan petugas dilarang membawa senjata api dan senjata tajam selama pengamanan berlangsung,” jelasnya.
Kusworo juga mengingatkan bahwa pengamanan harus dilakukan secara humanis dan profesional, dengan menyediakan fasilitas tambahan seperti layar lebar jika penonton membludak.*