Bandung – Pasca gempa bumi bermagnitudo 5.3 yang terjadi Rabu (18/09), Polresta Bandung segera bergerak membantu warga terdampak. Kegiatan trauma healing dilaksanakan untuk memberikan dukungan psikis bagi korban gempa.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Dr. Kusworo Wibowo melalui Wakapolresta Bandung, AKBP Dr. Maruly Pardede mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan sejumlah personel Dalmas ke tiga lokasi berbeda untuk bertugas memberikan bantuan psikologis kepada para korban gempa.
“Kami telah menurunkan personel untuk membantu trauma healing, juga menyediakan layanan kesehatan dari tim Dokkes dan tenaga ahli lainnya di posko pengungsian,” ujar Maruly. Kamis, 19 September 2024.
Selain memberikan trauma healing, Polresta Bandung juga bekerja sama dengan Polda Jabar untuk menambah bantuan personel.
“Hal ini dilakukan karena tingkat kerusakan yang terjadi cukup luas dan memerlukan penanganan cepat,” ungkapnya.
Salah satu titik kegiatan trauma healing dilaksanakan di Desa Cibeureum, Kertasari, Kabupaten Bandung.
“Para personel berinteraksi dengan warga, terutama anak-anak, untuk mengurangi trauma pasca gempa,” terangnya.
Masya, seorang warga Desa Cibeureum, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polresta Bandung atas kegiatan trauma healing tersebut dan ia mengungkapkan betapa pentingnya bantuan tersebut bagi pemulihan kondisi warga yang terdampak.
“Saya sangat berterima kasih kepada Polresta Bandung yang telah menghibur anak-anak kami. Semoga Tuhan membalas kebaikan ini,” ucap Masya.
Selain trauma healing, Polresta Bandung juga membantu membersihkan puing-puing rumah warga yang rusak akibat gempa dan proses pemulihan terus dilakukan di wilayah-wilayah terdampak gempa.
Tiga titik yang menjadi fokus penanganan adalah Kecamatan Pangalengan, Pacet, dan Kertasari dan di lokasi-lokasi tersebut, personel Polresta Bandung disebar untuk memaksimalkan bantuan bagi warga.*