POLRES CIREBON KOTA,-Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto,S.I.K.,M.M menghadiri upacara tabur bunga yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT TNI Angkatan Laut (TNI-AL) ke-79 tahun 2024.
Kegiatan yang mengusung tema “Dengan Semangat Jalesveva Jayamahe, TNI AL Siap Mewujudkan Nusantara Baru Indonesia Maju” ini bertempat di Gladak Buritan KRI Bung Karno 369, di perairan Teluk Cirebon pada Rabu (4/9/24).
Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Laksma TNI Deni Septiana, S.I.P. (Waaspotmaral), Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, S.E., M.M. (Danlantamal III Jakarta), Laksma TNI dr. Dwi Adang Iskandar (Kadiskesal), dan beberapa pejabat lainnya seperti Pj Wali Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., serta Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto, S.I.K.,M.M, Wakapolresta Cirebon AKBP Imara Utama, S.H.,S.I.K.,M.H, Dandim 0614/Kota Cirebon, Letkol Inf Saputra Hakki, Dandim 0620/ Kab Cirebon, Letkol Inf Aditya Wira Respati juga turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam upacara ini, dilakukan penyerahan tali asih kepada ahli waris prajurit KRI Gajah Mada oleh Danlantamal III sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa para pahlawan bangsa.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momen penting untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia, terutama dalam pertempuran laut yang terjadi di Cirebon.
“Kita sebagai generasi penerus harus terus berjuang mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa. Selamat HUT TNI AL ke- 79, Jalesveva Jayamahe,” ucapnya.
AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menambahkan, Kegiatan tabur bunga ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT TNI-AL yang diharapkan dapat menginspirasi semangat juang dan patriotisme bagi generasi muda Indonesia.
Sebagai informasi, Pertempuran Laut Cirebon yang terjadi pada tanggal 5 Januari 1947 merupakan peristiwa bersejarah di mana kapal perang Indonesia, KRI Gajah Mada 408, diserang oleh kapal perang Angkatan Laut Belanda, HMS Kortenaer, yang menyebabkan gugurnya Lettu (anumerta) Samadikun dan tenggelamnya kapal perang tersebut.